Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



MALAIKAT TERTANGKAP KAMERA ?

Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :

Sudah di lihat :



Rumah roboh menimpa kali
Tersangkut di daun si kayu ara
Berita heboh di tanah suci 
Malaikat turun tertangkap kamera

Demikianlah berita yang akhir-akhir ini banyak diberitakan di dunia maya maupun dalam warta berita. Ada seberkas cahaya dari langit jatuh di atas Ka’bah untuk kemudian terbang lagi ke angkasa meninggalkan goresan putih meninggi melampuai buana. Orang-orangpun simpulkan itulah malaikat yang turun untuk melaksanakan urusan, lalu kembali lagi menghadap sang Tuhan.

Dalam akidah Islam, malaikat memang biasa turun ke bumi dengan berbagai tugas yang diembankan Ilahi. Ada yang bertugas mencabut nyawa, ada yang bertugas mengangkat pahala, ada pula yang keliling mengatur cuaca di saat temannya yang lain membagikan rezeki anak manusia.

Intinya, tidak ada yang aneh dengan penampakan malaikat, semua itu adalah kuasa Allah yang Dia tunjukkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki guna mempertebal keimanan, dan kalau sudah begitu masih pantaskah manusia ingkar Tuhan? Atau masihkah ragu akan adanya hari pembalasan? Sungguh terlalu orang-orang yang tak memperbaiki tindakan, masih betah bermaksiat mempan larangan.

Dalam hadits shahih memang ada banyak  kisah malaikat menampakkan diri dan berbicara kepada manusia setelah menjelma menjadi manusia pula. Seperti yang tertuang dalam Shahih Muslim di nomor hadits 2567 dari Abu Hurairah ra, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

”Ada seorang yang mengunjungi seorang saudaranya di kampung berbeda, lalu Allah menyertakan malaikat dalam perjalanannya. Ketika dia mendatangi orang itu dia bertanya, ”Kemana dikau hendak pergi?” Dia menjawab, ”Saya hendak menemui seorang saudara di kampung ini.” Malaikat bertanya, ”Apakah ada kesenangan yang ingin kau dapatkan darinya?” Dia menjawab, ”Tidak, saya hanya mencintainya karena Allah ’Azza wa Jalla.” Berkatalah sang malaikat, ”Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu menyampaikan bahwa Allah menyukaimu sebagaimana kamu menyukai saudaramu itu.”

Allah juga terkadang mengutus malaikatnya menolong hambanya yang dalam kesulitan sebagaimana diungkapkan oleh Al-Hafizh Ibnu Asakir dalam kitabnya Tarikh Dimasyq jilid 68, hal. 251-252, dia berkata, Abu Al-Fath Nashrullah bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Nashr bin Ibrahim mengabarkan kepada kami, Abu Raja` Hibatullah bin Muhammad bin Ali Asy-Syirazi mengabarkan kepada kami secara ijazah, Abu Al-Hasan Ali bin Abdullah bin Jahdham mengabarkan kepada kami, Abu Bakar Muhammad bin Daud mengabarkan kepada kami, dia berkata, (selanjutnya kisahnya saya ringkas seperlunya):

”Ada seorang laki-laki yang biasa menyewakan bagal (peranakan keledai dengan kuda) dari Damaskus ke bukit Zabdani. Ketika dia berangkat membawa barang-barang orang di luar kota dia bertemu dengan seseorang yang juga mau menyewa bagalnya dengan membawa barang-barang. Dia menyetujui dan merekapun berangkat bersama. Selanjutnya dia menuturkan:

Tiba-tiba orang ini mengajakku ke jalanan yang belum pernah dilewati orang dan aku katakan bahwa aku belum pernah lewat sini. Dia berkata, ”Aku pernah melewatinya dan ini adalah jalan pintas.”

Ketika kami sampai di sebuah tempat sunyi dan lembah yang dalam ternyata terdapat banyak bangkai manusia, lalu orang ini berkata padaku, ”Pegang kepala bagal ini supaya aku bisa turun.” Dia pun turun dan ternyata dia megeluarkan pisau besar dan menuju ke arahku. Aku lari darinya dan dia terus mengejar sampai akhirnya aku tak berdaya. Aku sempat menakut-nakutinya dengan azab Allah, tapi dia tak bergeming, sampai akhirnya aku pasrah dan berkata, ”Silahkan kamu ambil semuanya.” Dia malah berkata, ”Kalau itu memang sudah jadi milikku, sekarang aku hanya ingin membunuhmu.”

Aku menyerah dan hanya bisa berkata, ”Baiklah tapi tolong biarkan aku shalat dua rakaat.” Dia berkata ”Kalau begitu cepatlah shalatnya!!” Aku berdiri shalat, tapi aku tak sanggup membaca satu ayatpun, aku lupa semuanya meski hanya satu huruf sehingga aku hanya bisa berdiri terpaku. Sedangkan si perampok ini sudah membentak, cepatlah!!

Tiba-tiba Allah menggerakkan lidahku untuk membaca ayat:

 أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ

”Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya...”  (Qs. An-Naml : 62).

Tak lama setelah itu langsung datang seorang penunggang kuda membawa sebuah tombak dan langsung melemparkan ke perampok itu sampai menembus jantungnya. Perampok inipun menggelepar di tanah.

Aku kemudian mendekati penunggang kuda itu dan bertanya, ”Demi Allah siapakah kamu?” Dia menjawab, ”Aku adalah utusan Allah yang mengabulkan doa orang yang dalam kesulitan bila berdoa kepada-Nya.”

Aku pun mengambil lagi bagal dan barang bawaanku dan sampai di tempat dengan selamat.

Jadi, kemunculan malaikat bisa dialami siapa saja, tentunya menolong orang-orang yang beriman yang beramal sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, terhindar dari segala ajaran bid’ah maupun takhayyul dan khurafat. Sebab, setanpun bisa mengaku sebagai malaikat guna membuat manusia sesat.



Sumber : http://alponti.multiply.com/journal/item/65/MALAIKAT_TERTANGKAP_KAMERA


Share

Comments (2)

apakah bacaan/amalan wirid wirid yang di baca secara istiqomah dapat mengeluarkan/menimbulkan qodam( makhluk ghaib ) ?

@ Ayakuya : bismillah,
benar sekali, amalan2/zikir/wirid yang tidak ada tuntunannya dan contohnya dari ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam justru akan mendatangkan khodam2/jin2 yang mengaku sebagai pelindung dari si pembaca wirid. Padahal dengan bacaan wirid bid'ah tsb, justru akan semakin menjauhkan pelakunya dari syari'at Alllah dan RasulNya.
Allahul musta'an

http://metafisis.wordpress.com/2010/06/21/aku-adalah-allah-tuhanmu-pengakuan-jin-sufi-2/#more-641

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.